Universitas Negeri Malang (UM) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung program Green Campus dan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengambil langkah nyata dalam mengelola limbah organik. Pada tanggal 13 Februari 2024, UM mengadakan kegiatan panen larva sebagai salah satu bagian dari program inovatifnya.

Vermi Magotto Farm merupakan nama program dalam budidaya larva. Program ini memiliki beberapa tujuan yang sangat relevan dengan SDGs. Pertama, larva memiliki kemampuan alami dalam mendekomposisi sampah organik secara efisien, membantu mencapai Target 12.5 SDGs yang terkait dengan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab. Selain itu, larva juga kaya akan protein, menjadikannya sebagai sumber pakan yang bernutrisi tinggi, mendukung pencapaian Target 2.4 SDGs tentang ketahanan pangan yang berkelanjutan dan tangguh. Hal ini dikarenakan nanti pada tahun 2030, sistem produksi pangan berkelanjutan dan praktik pertanian yang tangguh akan diterapkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas dan membantu untuk menjaga ekosistem.

Keunggulan lainnya adalah waktu panen larva yang relatif cepat dan pangsa pasarnya yang luas, memberikan nilai ekonomis yang signifikan, yang berkontribusi pada pencapaian Target 8.3 SDGs tentang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah ini juga sejalan dengan program Zero Waste UM, yang bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola limbah dengan lebih baik, mendukung pencapaian Target 12.5 SDGs tentang keberlanjutan mengurangi atau meminimalisir limbah. Dengan memanfaatkan larva sebagai salah satu solusinya, UM berharap dapat mencapai target zero waste dengan lebih efektif.

Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd, Ketua Green Campus UM, menjelaskan bahwa upaya dari program Zero Waste ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan. “Program budidaya larva ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi kami sebagai kampus yang hijau dan berkelanjutan. Dengan mengelola limbah organik secara efektif, kami tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ucap guru besar Bidang Ilmu Geografi Lingkungan tersebut.

Selain untuk mengelola limbah, larva yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pakan untuk burung-burung yang ada di lingkungan kampus, yang mendukung upaya konservasi dan keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan Target 15 SDGs tentang kehidupan di darat.

Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, UM terus menunjukkan komitmennya dalam menjadi agen perubahan yang berkelanjutan. Semoga upaya ini menjadi contoh inspiratif bagi institusi lain dalam mengelola limbah organik dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs.